Kali ini senang rasanya bisa berbagi mengenai cerita aneh saat naik haji,kisah nyata setelah pulang haji,cerita aneh para jamaah haji,kisah misteri haji,pengalaman spiritual naik haji,keajaiban saat ibadah haji,cerita pengalaman ibadah haj,semoga dapat bermanfaat.
Jutaan umat muslim di dunia telah bergabung untuk menunaikan ibadah haji di mekkah. Mereka datang dari dua titik bandara yaitu bandara internasional king abdul aziz di mekkah dan bandara Mahmoud ahmed bin abdul aziz di madinah. Memang cuaca buruk dan badai pasir di mekkah yang menyebabkan jatuhnya crane masih menjadi ketakutan bagi umat muslim disana, namun mereka tetap khusyuk melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan tertib, dan tentunya mengharapkan ridho allah SWT.
Saudi pun dikabarkan telah mengarahkan 100 ribu personil keamanan untuk mengamankan dan mengawasi ibadah haji tahun ini. berikut ini terdapat kejadian – kejadian unik dan tak disangka – sangka saat haji.
Jemaah Haji Tawaf Menggunakan Skuter Elektrik
Pemandangan tak biasa terlihat saat seorang jamaah haji melakukan tawaf menggunakan alat bantu skuter elektrik roda dua. Video unik tawaf tersebut mengundang banyak perhatian dari para netizen yang menanyakan keabsahan dari cara tersebut secara agama.
Para netizen pun menyuarakan pandangannya , seperti apa hukumnya Jemaah yang sehat boleh tawaf menggunakan alat bantu semacam itu sementara Jemaah lain mengaku terkejut karena Jemaah yang menggunakan skuter canggih itu secara fisik terlihat sehat. Pria itu sebaiknya berjalan kaki karena masih kuat untuk melakukannya, jika ada masalah dengan kesahatan lebih baik menggunakan kursi roda.
Situs berita arab Saudi al – marshad melaporkan, para ulama harus memberikan pandangannya tentang masalah ini. karena jika para ulama mendiamkan maka tawaf seperti itu tidak mencerminkan semangat umrah atau haji lagi.
Ia yakin bahwa pria tersebut bisa berjalan kaki seperti orang lain karena terlihat secara fisik bisa menggunakan sepatu roda dan tidak jatuh.
Menabung 31 Tahun, Tukang Pijat Bayi Akhirnya Berangkat Haji
Kisah ponisah binti direjo ini bisa menjadi inspirasi terutama bagi umat muslim yang ingin menunaikan ibadah haji di tanah suci. Perempuan paruh baya asal lumajang, jawa timur ini bukan seorang yang kaya raya. Ia hanya tukang pijat khusus anak yang membuka praktik di gg manga kelurahan kepuharjo.
Jika dilihat sepintas, ponisah tidak mungkin bisa berangkat menunaikan rukun islam ke lima itu. Namun nyatanya tahun ini ia mempu dan terbang ke tanah suci, kesungguhannya menjadi kuncinya. Ponisah menabung sedikit demi sedikit dari uang hasil memijat, selama 31 tahun ia menabung uang hasil memijat hingga akhirnya cukup untuk berangkat ke tanah suci.
Buk temo begitu ia disapa mulai bekerja sebagai tukang pijat sejak tahun 1980an. Sejak tahun 1984, sebagian hasil uang itu mulai ia tabung. Warga sekitar mengenal bu temo sebagai orang yang baik, tidak pernah mematok tariff untuk pasien. Setiap pasien hanya membayar suka rela dan memasukkan uang kedalam sebuah kotak yang telah disiapkan didepan rumah.
Ibu tiga anak ini semula menabung secara tradisional, lembar demi lembar uang ia masukkan kedalam kaleng dan tabungan plastic berbentuk ayam. Ia baru menyimpan uangnya di bank pada tahun 2005 lalu pada 2009 janda anggota TNI ini pun mendaftar sebagai calon Jemaah haji.
Sukino, Tersesat dengan Uang Hanya 800 Rupiah
Seorang kakek berkaos oblong putih dan bercelana pansi hitam dengan ujung sebelah kanan di gulung terlihat duduk termenung di kantor misi haji madinah. Sukino, begitu seorang kakek 64 tahun itu mengaku tersesat. Jemaah haji asal medan, sumatera utara itu menatap kosong dan sesekali tersenyum tipis.
Kakek empat anak dan 12 cucu itu terlihat lusuh dan kelelahan, telapak kakinya kotor karena tidak mengenakan alas kaki. Ia mengaku lupa menaruh sandalnya, sukino mengaku bingun mencari jalan pulang karena ia lupa nama hotel tempat ia menginap. Dan ia hanya memiliki uang sebesar Rp 800 rupiah saja.
Ia pun lupa saat ini ia berada dimana bahkan sering ia merasa saat ini berada di sumatera. Diduga sang kakek mengalami gangguan kesadaran akibat dehidrasi, walau begitu ia mengatakan datang sendirian. Sehari hari ia berjualan gedek, anyaman dari bilah bamboo untuk dinding rumah.
Sukino juga mengatakan berhasil menunaikan haji setelah ia menabung dengan menyisihkan uang hasil berjualan gedek.
Kebakaran Hotel di Mekkah Diduga Akibat kelalaian Jemaah Haji Indonesia
Pada tanggal 17 September 2015 lalu terjadi kebakaran hotel yang menghanguskan bagian atas hotel, diduga kebakaran ini terjadi akibat kelalaian seorang jemaah haji asal indonesia. akibat kebakaran tersebut hampir 1000 lebih penghuni hotel di ungsikan ke hotel lain agar tidak menelan korban. Hotel tersebut bernama hotel sakaf al- barakah di lantai 8.
Penyebab terjadinya kebakaran hotel tersebut adalah lalainya seorang jemaah haji asal indonesia yang menanak nasi menggunakan penanak nasi lalu ditinggal ibadah di masjidil haram, entah kenapa penanak nasi tersebut bisa mengakibatkan kebakaran. sepulangnya yang bersangkutan dari masjidil haram untuk makan ia kaget karena melihat seluruh kamar sudah hangus dan jemaah lainnya di evakuasi.
Badai Haji, Jemaah Haji Terlantar
Badai pasar di Jeddah dan arab Saudi masih berdampak pada Jemaah haji asal Indonesia. keberangkatan calon Jemaah haji dari kloter 4 asal nusa tenggara timur harus tertunda. Padahal mereka harus lepas landas pada jumat dini hari, sekitar 450 calon Jemaah haji terlantar di asrama haji sukolilo, jawa timur akibat pesawat Saudi airlanes mengalami kerusakan pada mesin karena terkena badai pasir.
Para calon Jemaah haji harus menunggu perbaikan pesawat sampai pesawat dinyatkan layak terbang demi keselamatan Jemaah. Badai pasir menyapu Jeddah dan mekkah selama 8 jam dari pukul 19 hingga kamis pukul 3 waktu arab Saudi.
Dua penerbangan haji kloter 27 jakarta dan 43 surabaya tiba di bandara king abdul aziz Jeddah saat badai pasir mengamuk. Padahal pesawat sudah sempat mendarat darurat di madinah, dan dilaporkan 3 jemaah haji Indonesia mengalami sesak nafas dan patah tulang akibat badai pasir tersebut.
Di Sela Ibadah, Jemaah Haji Berburu Batu Akik di Jabal Uhud
Disela –sela waktu ibadah arba’ain atau ibadah berjamaah selama 40 hari tanpa terputus di masjid nabawi, Jemaah haji asal Indonesia berkesempatan mengunjungi jabal uhud. Jabal uhud merupakan tempat terjadinya perang besar antara pejuang islam dengan kafir qurais pada 15 syawal 3 hijriah 625 masehi yang menyebabkan 70 pejuang mati syahid.
Ketika mengunjungi bukit tersebut, banyak Jemaah haji asal Indonesia yang menaiki bukit dan mengabadikan moment tersebut dengan ponsel mereka. Namun tak sedikit pula yang memburu oleh – oleh arab Saudi di lapak para pedagang yang letaknya tak jauh dari bukit jabal uhud. Salah satu lapak yang menarik perhatian adalah lapak milik abu Abdullah, abu merupakan seorang pedagang batu akik yang berlokasi di sekitar lokasi parkir jabal uhud.
Abu menjelaskan bahwa dirinya menjual batu akik yang berasal dari india dan arab Saudi, namun abu menuturkan bahwa dirinya juga menjual batu imitasi yang terbuat dari plastic. Harga batu dari india berharga sekitar 5 rial atau sekitar 18.750 rupiah.
Tak ingin ketinggalan trend batu akik di tanah air, beberapa Jemaah terlihat berkerumun di lapak yang menjual batu akik. Mereka ingin menjadikan batu akik dari tanah suci itu sebagai oleh – oleh.