Bagi Anda yang sudah berkeluarga pastilah menginginkan rumah tangganya selalu sakinah dan harmonis,maka dari itu anda harus mengetahui tentang Bagaimana cara Membina Rumah Tangga Yg Harmonis?Pastilah setiap pasangan mempunyai cara yg berbeda-beda buat mencapai tujuan ini.Rumah Tangga Harmonis merupakan impian setiap pasangan di muka bumi ini,bukankah begitu???
Warna hitam,misalnya,kalau berdiri sendiri akan menimbulkan kesan suram dan dingin.Jarang orang tertarik pada warna hitam secara berdiri sendiri.Tapi,jika berpadu dengan warna putih,akan memberikan corak tersendiri yg bisa menghilangkan kesan suram dan dingin tadi.Perpaduan hitam-putih jika ditata secara apik,akan menimbulkanmenyebabkanmenyebabkan kesan dinamis, gairah,dan hangat.
Seperti itulah seharusnya rumah tangga dikelola.Rumah tangga merupakan perpaduan antara berbagai warna karakter.Ada karakter pria,wanita,anak-anak,bahkan mertua.Dan tak ada satu pun manusia di dunia ini yg bisa menjamin bahwa semua karakter itu serba sempurna.Pasti ada kelebihan dan kekurangan.
Dalam rumah tangga,segala kekurangan dan kelebihan saling berpadu.Kadang pihak suami yg bernada rendah,kadang isteri bernada tinggi.Di sinilah suami-isteri dituntut buat menciptakan keharmonisan dengan mengisi kekosongan-kekosongan yg ada di antar mereka.
Beberapa hal yg mesti diperhatikan buat menciptakan keharmonisan rumah tangga, yaitu :
1. Jangan sampai melihat ke belakang
Jangan sampai pernah mengungkit-ungkit alasan saat awal menikah.“Kenapa saya masa itu mau nerima aja,ya?Kenapa nggak saya tolak? ” Buang jauh-jauh lintasan pikiran ini. Langkah itu sama sekali tidak akan menghasilkan perubahan.Justru,akan menyeret ketidakharmonisan yg bermula dari masalah sepele menjadi pelik dan kusut.Jika rasa penyesalan berlarut,tidak tertutup kemungkinan ketidakharmonisan berujung pada perceraian.
Karena itu,hadapilah kenyataan yg saat ini kita hadapi.Inilah masalah kita.Jangan sampai lari dari masalah dengan melongkok ke belakang.Atau,na’udzubillah,membayangkan sosok lain di luar pasangan kita.Hal tersebut akan membuka pintu setan sehingga makin meracuni pikiran kita.
2. Berfikir objektif
Kadang,konflik bisa menyeret hal lain yg sebetulnya tidak terlibat.Ini terjadi karena konflik disikapi dengan emosional.Apalagi sudah melibatkan pihak ketiga yg mengetahui masalah internal rumah tangga tidak secara utuh.Cobalah lokalisir masalah pada pagarnya.Lebih bagus lagi jika dalam memetakan masalah ini dilakukan dengan kerjasama dua belah pihak yg bersengketa.Tentu akan ada inti masalah yg harus dibenahi.
Contohnya,masalah kurang penghasilan dari pihak suami.Jangan disikapi emosional sehingga menyeret masalah lain.Misalnya,suami yg tidak becus mencari duit atau suami dituduh sebagai pemalas.Kalau ini terjadi, reaksi balik pun terjadi.Suami akan berteriak bahwa si isteri bawel,materialistis,dan kurang pengertian.Padahal kalau mau objektif, masalah kurang penghasilan bisa disiasati dengan kerjasama semua pihak dalam rumah tangga.Tidak tertutup kemungkinan,isteri pun ikut mencari penghasilan,bahkan bisa sekaligus melatih kemandirian anak-anak.
3. Lihat kelebihan pasangan,jangan sebaliknya
Untuk menumbuhkan rasa optimistis,lihatlah kelebihan pasangan kita.Jangan sebaliknya,mengungkit-ungkit kekurangan yang dimiliki.Imajinasi dari sebuah benda,bergantung pada bagaimana kita meletakkan sudut pandangnya.Mungkin secara materi dan fisik,pasangan kita mempunyai banyak kekurangan.Rasanya sulit sekali mencari kelebihannya.Tapi,di sinilah uniknya berumah tangga.Bagaimana mungkin sebuah pasangan suami isteri yang tidak saling cinta bisa punya anak lebih dari satu.
Berarti,ada satu atau dua kelebihan yang kita sembunyikan dari pasangan kita. Paling tidak,niat ikhlas dia dalam mendampingi kita karena Allah sudah merupakan kelebihan yang tiada tara.Luar biasa nilainya di sisi Allah.Nah,dari situlah kita memandang.Sambil jalan,segala kekurangan pasangan kita itu dilengkapi dengan kelebihan yang kita miliki.Bukan malah menjatuhkan atau melemahkan semangat untuk berubah.
4. Saling percaya
Tanpa rasa saling percaya antara pasangan suami-istri,perkawinan tentu tak akan berjalan mulus.Bagaimana bisa mulus jika suami atau istri selalu mengawasi gerak-gerik kita karena ketidakpercayaannya itu? Yang muncul adalah kegelisahan,kecurigaan,kekhawatiran,tak pernah merasa tenteram,dan sebagainya.Ujung-ujungnya,Anda berdua justru saling menyalahkan dan menuduh.Rasa saling percaya akan mengantarkan Anda pada perasaan aman dan nyaman.Kuncinya, jangan sia-siakan kepercayaan yang diberikan suami Anda.Istri tak perlu mencurigai suami,dan sebaliknya,suami juga tak perlu mencurigai istri.Membangun rasa saling percaya juga merupakan perwujudan cinta yg dewasa.
5. Menjaga romantisme
Terkadang,pasangan suami-istri yg sudah cukup lama membangun mahligai rumah tangga tak lagi peduli pada soal yg satu ini.Tak ada kata-kata pujian,makan malam bersama,bahkan perhatian pun seperti barang mahal.Padahal,menjaga romantisme dibutuhkan oleh pasangan suami-istri sampai kapan pun,tak cuma ketika mereka berpacaran.Sekedar memberikan bunga,mencium pipi,menggandeng tangan saling memuji,atau berjalan-jalan menyusuri tempat-tempat romantis akan kembali memercikkan rasa cinta kepada pasangan hidup Anda.Tentu,ujung-ujungnya pasangan suami-istri akan merasa semakin erat dan saling membutuhkan.
6. Adakan komunikasi
Komunikasi juga merupakan salah satu pilar langgengnya hubungan suami-istri.Hilangnya komunikasi berarti hilang pula salah satu pilar rumah tanga.Bagaimana mungkin hubungan Anda dengan suami akan mulus jika menyapa pun Anda enggan.Jika rumah tangga adalah sebuah mobil,maka komunikasi adalah rodanya.Tanpanya, tak mungkin rasanya rumah tangga berjalan.
Banyak terjadi,suami atau istri apatis terhadap pasangannya karena terlalu sibuk bekerja. Suami-istri bekerja,sementara anak sibuk dengan urusannya sendiri,sehingga rumah hanya seperti tempat kos,masing-masing pribadi tidak saling tegur sapa.Ini sama halnya menaruh bom waktu yg sewaktu-waktu bisa meledak.Bisa-bisa,di antara Anda kemudian mencari pelampiasan dengan mencari teman di luar untuk curhat dan tak betah lagi tinggal di rumah.Jadi,cobalah untuk selalu menjaga komunikasi dengan suami.Luangkan waktu untuk duduk atau ngobrol bersama,sekalipun hanya 5 menit setiap hari.Teleponlah atau kirimkan imil pada saat Anda berdua berada di kantor Anda masing-masing.Atau makan siang bersama.Intinya,ciptakan komunikasi,sehingga masing-masing pribadi merasa dibutuhkan.
7. Saling memuji dan memperhatikan
Meski sepele,pujian atau perhatian sangat besar pengaruhnya bagi suami,dan sebaliknya.Ucapan bernada pujian akan semakin memperkuat ikatan suami-istri.Tanpa pujian atau perhatian,bisa-bisa yang ada hanya saling mencela dan merendahkan.Memberikan pujian ringan seperti “Masakan Mama hari ini luar biasa,lho! ” atau “Wah,Papa tambah keren pakai dasi itu.” Ucapan-ucapan sepele seperti itu akan memberikan dorongan/semangat yang luar biasa.Pasangan Anda pun akan merasa dihargai.Memuji tak butuh biaya atau ongkos mahal,kok.Yang dibutuhkan adalah ketulusan dan rasa cinta pada pasangan.
Marilah kita berusaha semaksimal mungkin agar terbina suatu tatanan keluarga yang harmonis yang selalu kita idam-idamkan akan terwujud.Jangan lupa selalu panjatkan doa kepada Allah SWT... Jadi berusaha dan berdoa yach.... Don't Forget.