Masuk Syurga Karena Mengintip Wanita Mandi,Kok Bisa..?Simak selengkapnya,kisah pemuda yang dirindukan surga,kisah tsa'labah di zaman rasulullah,nama lengkap tsa'labah,kisah tsa'labah bin abdurrahman,tsa'labah lari dan bersembunyi di sebuah gunung karena?
Tsalabah bin Abdul Rahman ra adalah salah seorang sahabat yg mulia.Beliau berasal
dari kalangan Anshar,dan selalu setia melayani Rasulullah Saw sejak beliau ra masuk
Islam.
Suatu ketika dalam sebuah perjalanan untuk menunaikan sebuah urusan, secara tidak
sengaja Tsalabah ra melihat seorang wanita Anshar yg sedang mandi.Rasa takutnya
akan Allah Swt terlihat seketika, ia takut jika Allah Swt akan menurunkan wahyu atas
apa yg telah terjadi.Maka ia lari hingga mencapai pegunungan,tinggal disana dan
senantiasa bertaubat dan menangis kepada Allah Swt selama 40 hari.
Malaikat Jibril as menyampaikan perihal ini kpd Rasul Saw,shg Rasulullah Saw
meminta kepada beberapa sahabat Anshar untuk menjemputnya. Ketika sampai Madinah,
Rasulullah Saw sedang memimpin shalat berjamaah.Maka shalatlah mereka,namun
Tsalabah ra masih dengan rasa berdosanya, memilih shaf paling belakang.Ketika ia
mendengar ayat Qur’an yg sdg dibaca Rasul Saw,ia seketika pingsan. Selesai shalat,
Rasulullah Saw membangunkannya dan menanyakan perihal dirinya.
“Apa yg menyebabkan kau pergi dariku?, ” tanya Rasul.
“Dosaku, ya Rasulullah, ” jawabnya.
“Bukankah aku pernah menunjukkan ayat yg dpt menghapus dosa dan kesalahan (QS.
2 : 201)?, ” tanya Rasul.
“Betul, akan tetapi dosaku teramat besar, ya Rasulullah, ”
jawabnya.
“Akan tetapi, Kalam Allah itu lebih besar lagi, ” jawab Rasulullah Saw.
Setelah itu, Rasulullah Saw memerintahkan agar Tsalabah dibawa kerumahnya. Namun
setelah sampai dirumah, Tsalabah ra jatuh sakit, hingga akhirnya Rasulullah Saw yang
mendengar kabar sakitnya Tsalabah ra menjenguknya. Tsalabah ra masih malu karena
rasa bersalahnya selalu menggeser kepalanya dari pangkuan Rasulullah Saw.
“Mengapa kamu geser kepalamu dari pangkuanku?, ” tanya Rasulullah Saw.
“Karena kepala ini penuh dosa, ” jawab Tsalabah ra.
“Apa yg kamu keluhkan?, ” tanya Nabi Saw kepadanya.
“Seperti ada gerumutan semut-semut di antara tulangku, dagingku, dan kulitku, ” jawab
Tsalabah ra.
“Apa yg kamu inginkan?, ” tanya Nabi Saw.
“Ampunan Rabbku, ” jawabnya.
Kemudian turunlah Jibril as kpd Nabi Saw dengan membawa wahyu dr Allah Swt,
“Andaikata hamba-Ku ini meghadap-Ku dengan kesalahannya sepenuh bumi, Aku akan
menyambutnya dengan ampunan-Ku sepenuh bumi pula. ”
Nabi Saw menyampaikan wahyu tersebut kepada Tsalabah ra, dan seketika ia terpekik
dan meninggal. Maka Rasulullah Saw memerintahkan agar ia segera dimandikan dan
dikafani. Ketika selesai menyalatinya, beliau Saw berjalan sambil berjingkat.
Salah seorang sahabat menanyakan mengapa Rasulullah Saw berjalan sambil berjingkat
seperti itu. “Demi Dzat yg telah mengutusku dengan benar sebagai Nabi, sungguh aku
tidak bisa meletakkan kakiku di atas bumi, karena malaikat yg turut melayat
Tsalabah sangatlah banyak, ” jawab Rasulullah Saw.
Kisah Tsalabah ra, seorang sahabat yg mulia, memberikan kita beberapa hikmah. Ada
keagungan dalam sikap Tsalabah ra dalam menyikapi rasa bersalahnya. Kesalahan
Tsalabah ra mungkin sebagai sebuah kesalahan yg sepele untuk kita, namun tidak
untuk seorang Tsalabah ra.
Yg dianggap sebagai dosa besar bagi Tsalabah adalah SECARA TIDAK SENGAJA melihat
seorang wanita yg sedang mandi.Ketidaksengajaan inilah yg memicu penyesalan dan taubat dari Tsalabah ra.Sedemikian mulia akhlakmu,hai Tsalabah!
Dan coba kita renungkan perjalanan taubatnya Tsalabah ra.Langkah pertama adalah
ketakutan akan kuasa Allh Swt.Rasa takut akan kuasa Allah Swt mencerminkan betapa
Tsalabah ra adalah manusia yg ihsan,dimana ia tahu dan yakin walaupun tidak ada
seorang pun yg bersamanya saat itu,namun Allah Swt ada dan mengetahui apa yang
dilakukannya.Takutnya Tsalabah ra akan azab Allah Swt atasnya segera menuntunnya ke langkah selanjutnya,yaitu penyesalan.
Penyesalan yg penuh dengan sujud dan tangis selama 40 hari.Hingga Allah Swt
menunjukkan Kasih-Nya dengan mengirim Jibril as untuk mengabarkan mengenai Tsalabah ra yg berada di atas pegunungan,ditempatnya sedang bertobat. Bahkan setelah dijemput,Tsalabah ra masih dalam nuansa penyesalan dan takut yg membuatnya pingsan ketika mendengar ayat Allah yg dibacakan oleh Rasulullah Saw dalam shalatnya.Penyesalan yg kemudian menyebabkan sakitnya Tsalabah ra, hingga Allah Swt menegaskan keagungan-Nya dan ampunan-Nya kepada Tsalabah ra.
Tahap terakhir adalah ampunan Allah Swt atas Tsalabah ra.Sangat terlihat betapa
Allah Swt mencintai hamba-hamba-Nya yg bertobat dan kembali kepada-Nya.Jika
seorang hamba sudah bertobat dan datang kepada Allah membawa kesalahan seisi dunia,maka akan disambut-Nya dengan ampunan seisi dunia pula.Yaa Allah, subhanaka yaa Ghofururrahim.
Taubat adalah rezeki setiap manusia yg seringkali dilupakan. Allah Swt membuka
pintu taubat selapang-lapangnya bagi hamba-Nya yg ingin kembali kepada-Nya. Selama hamba-Nya tidak mempersekutukan Allah Swt, maka nikmat taubat itu ada untuknya.
Sungguh merugi manusia yg lalai menikmati rezeki taubat ini,taubat ini gratis
dari Allah Swt dan tanpa tedeng aling-aling.Sebuah kehinaan jika memohon ampunan
atau maaf dari sesama manusia,namun adalah sebuah kemuliaan untuk memohon ampun dari Allah Swt dengan sebaik-baiknya permohonan.
Dikisahkan oleh Jabir bin Abdullah Al-Anshari,dikutip dr mukhatashar Kitabit-Tawwabiin yg ditulis oleh Ibnu Qudamah Al-Maqdisy
Semoga artikel Kisah Tsa'labah di Zaman Rasulullah Bisa Bermanfaat. Sobat bisa Copy Paste halaman ini dengan Meletakkan URL https://abusigli.blogspot.com/2017/06/kisah-tsalabah-di-zaman-rasulullah.html Sebagai sumber Resmi.
Artikel Terkait : berita islam,
Umat Nabi Muhammad Sallallahu'alaihi wasallam
|
|